Saiful Ma'ruf

Bab 220 Apa Yang Diucapkan Di Waktu Melihat Bulan Sabit Yakni Rukyatul Hilal
Bab 221 Keutamaan Bersahur Dan Mengakhirkannya Selama Tidak Takut Menyingsingnya Fajar
Bab 222 Keutamaan Menyegerakan Berbuka Dan Apa Yang Digunakan Untuk Berbuka Itu Serta Apa Yang Diucapkan Setelah Selesai Berbuka
Bab 223 Perintah Kepada Orang Yang Berpuasa Supaya Menjaga Lisan Dan Anggotanya Dari Perselisihan Dan Saling Bermaki-makian Dan Sebagainya
Bab 224 Berbagai masalah dalam berpuasa
Bab 225 Keutamaan Berpuasa Dalam Bulan Muharram, Sya'ban Dan Bulan-bulan YangMulia - Asyhurul Hurum
Bab 226 Keutamaan Berpuasa Dan Lain-lain Dalam Hari-hari Sepuluh Pertama Dari Bulan Zulhijjah
Bab 227 Keutamaan Berpuasa Pada Hari Arafah,'Asyura Dan Tasu'a
Bab 228 Sunnahnya Berpuasa Enam Hari Dari Bulan Syawal
Bab 229 Sunnahnya Berpuasa Pada Hari Senin Dan Kemis


Bab 220
Apa Yang Diucapkan Di Waktu Melihat Bulan Sabit Yakni Rukyatul Hilat


1225. Dari Thalhah bin Ubaidullah r.a., bahwasanya Nabi s.a.w. itu apabila melihat bulan sabit - yakni hilal, maka mengucapkan -yang artinya: "Ya Allah, keluarkanlah bulan sabit itu dengan penuh keberkahan dan keimanan, keselamatan dan keislaman. Tuhanku dan Tuhanmu adalah Allah. Inilah bulan sabit membawa petunjuk dan kebaikan." Diriwayatkanoleh ImamTermidzidan ia mengatakan bahwa ini adalah Hadits hasan.


Bab 221
Keutamaan Bersahur Dan Mengakhirkannya Selama Tidak Takut Menyingsingnya Fajar


1226. Dari Anas r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Bersahurlah engkau semua, karena sesungguhnya di dalam sahur itu ada keberkahannya." (Muttafaq 'alaih)

1227. Dari Zaid bin Tsabit r.a., katanya: "Kita bersahur bersama Rasulullah s.a.w. kemudian kita berdiri untuk melakukan shalat -yakni shalat Subuh." Kepadanya ditanyakan: "Berapa jarak waktu antara keduanya itu?" Yakni antara selesainya sahur dengan berdirinya untuk shalat Subuh. la menjawab: "Sekira cukup membaca limapuluh ayat." (Muttafaq 'alaih)

1228. Dari Ibnu Umar radhiallahu 'anhuma, katanya: "Rasulullah s.a.vv. itu mempunyar dua orang juru azan, yaitu Bilal dan Ibnu Ummi Maktum. Rasulullah s.a.w. bersabda: "Sesungguhnya Bilal itu berazan di waktu masih malam - yakni sebelum menyingsingnya fajar sadik, maka makanlah dan minumlah engkau semua - untuk bersahur - sehingga Ibnu Ummi Maktum berazan - sebagai tanda masuknya waktu Subuh." Ibnu Umar radhiallahu 'anhuma berkata: "Tidak ada jaraknya antara kedua orang juru azan itu, melainkan kalau yang ini turun -yakni Bilal - lalu yang ini - yakni Ibnu Ummi Maktum - naik." Maksudnya jarak waktu antara keduanya itu tidak terlalu lama. (Muttafaq 'alaih)

1229. Dari 'Amr bin al-'Ash r.a. bahwasanya Rasulullah s.a.w. bersabda: "Pemisahan - yakni perbedaan - antara puasa kita dengan puasanya kaum ahlulkitab -yakni kaum Yahudi dan Nasrani - itu ialah adanya makan sahur." (Riwayat Muslim)


Bab 222
Keutamaan Menyegerakan berbuka Dan Apa Yang Digunakan Untuk Berbuka Itu Serta Apa Yang Diucapkan Setelah Selesai Berbuka


1230. Dari Sahl bin Sa'ad r.a. bahwasanya Rasulullah s.a.w. bersabda: "Tiada henti-hentinya orang-orang itu memperoleh kebaikan, selama mereka itu suka menyegerakan berbuka." (Muttafaq 'alaih)

1231. Dari Abu 'Athiyah, katanya: "Saya dan Masruq masuk ke tempat Aisyah radhiallahu 'anha, laiu Masruq berkata padanya: "Ada dua orang lelaki dari sahabat-sahabat Rasulullah s.a.w. tidak melalaikan kebaikan, yang seorang menyegerakan Maghrib dan berbuka, sedang yang lainnya mengakhirkan Maghrib dan berbuka." Aisyah lalu bertanya: "Siapakah yang menyegerakan Maghrib dan berbuka?" Masruq menjawab: "Yaitu Abdullah - yang dimaksudkan Abdullah bin Mas'ud." Aisyah radhiallahu 'anha lalu berkata: "Demikian itulah yang dilakukan oleh Rasulullah s.a.w." (Riwayat Muslim)

1232. Dari Abu Hurairah r.a., pula bahwasanya Rasulullah s.a.w. bersabda: "Allah 'Azzawajalla berfirman - dalam Hadits qudsi: "Yang paling saya cintai di antara hamba-hambaKu ialah yang lebih menyegerakan berbukanya." Diriwayatkan oleh Imam Termidzi dan ia mengatakan bahwa ini adalah Hadits hasan.

1233. Dari Umar bin al-Khaththab r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Apabila malam telah menghadap - yakni datang - dari sebelah ini-yakni dari sebelah timur- dan siang telah berlalu dari sebelah ini - yakni sebelah barat, juga matahari telah terbenam, maka benar-benar sudah waktunyalah seseorang yang berpuasa itu berbuka," yakni jangan menunggu lama lagi. (Muttafaq 'alaih)

1234. Dari Abu Ibrahim yaitu Abdullah bin Abu Aufa radhiallahu 'anhuma, katanya: "Kita berjalan - yakni bepergian - bersama Rasulullah s.a.w. dan beliau s.a.w. berpuasa. Ketika matahari terbenam, lalu beliau bersabda kepada sebagian kaum - yang mengikuti perjalanan itu: "Hai Fulan, turunlah lalu masaklah roti itu dengan air untuk kita." Orang itu berkata: "Andaikata sore hari nanti,tentunya lebih baik."Maksudnya: Oleh sebab tampak masih agak siang, maka alangkah baiknya kalau memasaknya itu menantikan agak sore sedikit. Beliau s.a.w. lalu bersabda lagi: "Turunlah laiu masaklah roti dengan air untuk kita." Orang itu berkata lagi: "Sesungguhnya hari ini masih siang bagi Tuan - guna berbuka." Beliau s.a.w. bersabda lagi: "Turunlah, lalu masaklah roti dengan air untuk kita." Yang meriwayatkan Hadits ini berkata: "Orang yang disuruh tadi lalu turun, kemudian ia memasak roti dengan air untuk orang banyak. Rasulullah s.a.w. lalu minum kemudian bersabda: "Apabil a engkau semua telah melihat waktu malam datang dari sebelah sini -yakni sebelah timur, maka benar-benar sudah waktunyalah seseorang yang berpuasa itu berbuka." Beliau bersabda demikian sambil menunjuk dengan tangannya ke arah sebelah timur. (Muttafaq 'alaih) Sabdanya: Ijdah dengan menggunakan Jim lalu dal lalu ha'yang keduanya muhmalah, artinya ialah campurlah roti sawiq dengan air.

1235. Dari Salman bin 'Amr ad-Dhahabi ash-Shahabi r.a. dari Nabi s.a.w., sabdanya: "Jikalau seseorang di antara engkau semua berbuka, maka hendaklah berbuka atas kurma, tetapi apabila tidak menemukan kurma, maka hendaklah berbuka atas air, karena sesungguhnya air itu suci." Diriwayatkan oleh Imam-imam Abu Dawud dan Termidzi dan Termidzi mengatakan bahwa ini adalah Hadits hasan shahih.

1236. Dari Anas r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. itu berbuka sebelumnya melakukan shalat - Maghrib - atas beberapa buah kurma basah, tetapi apabila tidak ada kurma basah, maka berbuka atas kurma biasa, tetapi apabila tidak ada kurma, maka beliau s.a.w. minum beberapa teguk air." Diriwayatkan oleh Imam-imam Abu Dawud dan Termidzi dan Termidzi mengatakan bahwa ini adalah Hadits hasan.


Bab 223
Perintah Kepada Orang Yang Berpuasa Supaya Menjaga Lisan Dan Anggotanya Dari Perselisihan Dan Saling Bermaki-makian Dan Sebagainya


1237. Dari Abu Hurairah r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Apabila pada hari seseorang di antara engkau semua itu berpuasa, maka janganlah ia bercakap-cakap yang kotor dan jangan pula bertengkar. Apabila ia dimaki-maki oleh seseorang atau dilawan bermusuhan, maka hendaklah ia berkata: "Sesungguhnya saya adalah berpuasa." (Muttafaq 'alaih)

1238. Dari Abu Hurairah r.a. pula, katanya: "Nabi s.a.w. bersabda: "Barangsiapa yang tidak meninggalkan kata-kata dusta dan tidak pula meninggalkan berkelakuan dengan dasar dusta, maka tidak ada keperluannya bagi Allah dalam ia meninggalkan makan dan minumnya." Maksudnya: Di waktu berpuasa itu hendaknya meninggalkan hal-hal di atas, agar berpahala puasanya tadi. (Riwayat Bukhari)


Bab 224
Berbagai masalah Dalam Puasa


1239. Dari Abu Hurairah r.a. dari Nabi s.a.w., sabdanya: "Apabila seseorang di antara engkau semua lupa - bahwa ia berpuasa, ialu ia makan atau minum, maka hendaklah ia menyempurnakan puasanya - yakni hal itu tidak membatalkan puasanya, karena sesungguhnya Allah itulah yang memberinya makan dan pula minumnya." (Muttafaq 'alaih)

1240. Dari Laqith bin Shabirah r.a., katanya: "Saya berkata: "Ya Rasulullah, beritahukanlah padaku perihal berwudhu'." Beliau S.a.w. bersabda: "Sempurnakanlah wudhu' itu, sela-selailah dengan air antara jari-jari, persangatkanlah menghirup air dalam hidung, melainkan jikalau engkau dalam keadaan berpuasa."Diriwayatkan oleh Imam-imam Abu Dawud dan Termidzi dan Termidzi mengatakan bahwa ini adalah Hadits hasan shahih.

1241. Dari Aisyah radhiallahu 'anha, katanya: "Rasulullah s.a.w. dicapai oleh fajar - yakni didahului oleh menyingsingnya fajar, sedang beliau s.a.w. dalam keadaan berjanabat karena berkumpul dengan isterinya, lalu beliau s.a.w. mandi dan terus berpuasa." (Muttafaq 'alaih)

1242. Dari Aisyah dan Ummu Salamah radhiallahu 'anhuma berkata: "Rasulullah s.a.w. berpagi-pagi dalam keadaan berjanabat, bukannya karena bermimpi - maksudnya karena berkumpul dengan isterinya, kemudian beliau berpuasa." (Muttafaq 'alaih)


Bab 225
Keutamaan Berpuasa Dalam Bulan Muharram, Sya'ban Dan Bulan-bulan Yang Mulia — Asyhurul Hurum


1243. Dari Abu Hurairah r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Seutama-utama berpuasa sesudah bulan Ramadhan ialah da l a m b u l a n Allah yang dimu liakan - yakni Muharram - dan seutama-utama shalat sesudah shalat wajib ialah shaliatullail - yakni shalat sunnah di waktu malam." (Riwayat Muslim)

1244. Dari Aisyah radhiallahu 'anha, katanya: "Tidak pernah Nabi s.a.w. itu berpuasa dari sesuatu bulan lebih banyak daripada Sya'ban, karena beliau s.a.w. itu berpuasa dalam bulan Sya'ban itu seluruhnya." "Dalam suatu riwayat disebutkan: "Beliau s.a.w. itu berpuasa dalam bulan Sya'ban, melainkan sedikit sekali yang tidak - yakni sebagian besar dalam bulan ini dipuasai." (Muttafaq 'alaih)

1245. Dari Mujibah al-Bahiliyah dari ayahnya atau dari paman-nya - yakni saudara lelaki dari ayahnya, bahwasanya ia - ayah atau pamannya itu - mendatangi Rasulullah s.a.w. kemudian pergi lagi. Selanjutnya ia mendatangi Rasulullah s.a.w. lagi sesudah setahun, tetapi hal-ihwal serta keadaan tubuhnya telah berubah. la lalu berkata: "Ya Rasulullah, apakah Tuan tidak mengenal lagi kepada saya?" Beliau s.a.w. bertanya: "Siapakah engkau?" la menjawab: "Saya adalah al-Bahili yang datang pada Tuan tahun yang lalu." Beliau s.a.w. lalu bersabda: "Apakah yang menyebabkan perubahan dirimu, padahal engkau dahulu baik sekali keadaan tubuhmu?" la menjawab: "Saya tidak pernah makan sesuatu makanan sejak saya berpisah dengan Tuan dahu lu , me la inka n d i w a ktu ma lam. Rasulullah s.a.w. lalu bersabda: "Kalau begitu, engkau telah menyiksa dirimu sendiri," kemudian beliau s.a.w. melanjutkan sabdanya: "Berpuasalah dalam bulan Shabar - yakni bulan Ramadhan - dan sehari saja dalam setiap bulan lainnya." la berkata: "Tambahkanlah itu untuk saya, sebab sesungguhnya saya masih ada kekuatan lebih dari itu." Beliau s.a.w. bersabda: "Berpuasalah dua hari." la berkata: "Tambahkanlah!" Beliau s.a.w. bersabda: "Berpuasalah tiga hari." la berkata: "Tambahkanlah!" Beliau s.a.w. b ers ab da: "B er pu as al a h bula n- bu la n mul i a - y ai tu R aj ab, Z u l qa'dah, Zulhijjah dan Muharram - dan tinggalkanlah, berpuasalah dari bulan-bulan mulia dan tinggalkanlah, berpuasalah dari bulan-bulan mulia dan tinggalkanlah." Beliau s.a.w. bersabda demikian dengan menunjukkan tiga buah jari-jarinya lalu mengumpulkannya dan kemudian membukanya - maksudnya tiga hari puasa lalu tiga hari tidak dan demikian seterusnya. (Riwayat Abu Dawud) Syahrush shabri atau bulan Shabar yakni bulan Ramadhan.


Bab 226
Keutamaan Berpuasa Dan Lain-lain Dalam Hari-hari Sepuluh Pertama Dari Bulan Zulhijjah


1246. Dari Ibnu Abbas radhiallahu 'anhuma, katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Tidak ada hari-hari yang mengerjakan amalan shalih pada hari-hari itu yang lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari ini," yakni hari-hari sepuiuh - yang pertama dari Zulhijjah. Para sahabat berkata: "Ya Rasulullah, apakah juga tidak lebih dicintai oleh Allah guna mengerjakan jihad fi-sabilillah?" maksudnya: Untuk mengerjakan jihad, apakah tidak lebih dicintai oleh Allah kalau dilakukan dalam hari-hari selain hari-hari pertama dari bulan Zulhijjah itu. Beliau s.a.w. menjawab: "Tidak lebih dicintai oleh Allah pada hari-hari selain hari-hari sepuluh itu untuk berjihad fi-sabilillah, kecuali seseorang yang keluar dengan dirinya dan hartanya, kemudian tidak kembali dengan membawa sesuatu apapun dari yang tersebut - yakni setelah berjihad lalu mati syahid. (Riwayat Bukhari)


Bab 227
Keutamaan Berpuasa Pada Hari Arafah, 'Asyura Dan Tasu'a


1247. Dari Abu Qatadah r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. ditanya perihal berpuasa pada hari Arafah - yaitu tanggal 9 Zulhijjah. Beliau s.a.w. lalu bersabda: "Puasa pada hari itu dapat menutupi dosa pada tahun yang lampau serta tahun yang akan datang." (Riwayat Muslim)

1248. Dari Ibnu Abbas radhiallahu 'anhuma bahwasanya Rasulullah s.a.w. berpuasa pada hari 'Asyura - yaitu tanggal 10 bulan Muharram - dan memerintahkan - ummatnya - untuk berpuasa pada hari itu pula. (Muttafaq 'alaih)

1249. Dari Abu Qatadah r.a. bahwasanya Rasulullah s.a.w. ditanya perihal berpuasa pada hari 'Asyura - tanggal 10 Muharram, Beliau s.a.w. lalu bersabda: "Puasa pada hari itu dapat menutupi dosa tahun yang lampau." (Riwayat Muslim)

1250. Dari Ibnu Abbas radhiallahu 'anhuma, katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Niscayalah jikalau saya masih tetap hidup sampai tahun muka, tentulah saya akan berpuasa pada hari kesembilan - bulan Muharram yakni Tasu'a." (Riwayat Muslim)


Bab 228
Sunnahnya Berpuasa Enam Hari Dari Bulan Syawwal


1251. Dari Abu Ayyub r.a. bahwasanya Rasulullah s.a.w. bersabda: "Barangsiapa berpuasa dalam bulan Ramadhan kemudian mengikutinya dengan enam hari dari bulan Syawwal, maka ia adalah seperti berpuasa setahun penuh."* (Riwayat Muslim) Enam hari bulan Syawwal itu boleh di permulaan bulan yakni tanggal 2 sampai dengan 7 Syawwal dan boleh pula di pertengahan atau di akhir bulan. Jadi asalkan bulan Syawwal boleh. Boleh puia dipersambungkan atau dipisah-pisahkan, seperti dilakukan tanggal 2,5,10,20,26 dan 28 Syawwal. Tetapi tanggal 1 Syawwal jangan digunakan berpuasa, sebab Idul-fitri dan haram berpuasa di dalamnya.


Bab 229
Sunnahnya Berpuasa Pada Hari Senin Dan Kemis

1252. Dari Abu Qatadah r.a. bahwasanya Rasulullah s.a.w. ditanya perihal berpuasa pada hari Senin, lalu beliau s.a.w. bersabda: "Itu adalah hari yang saya dilahirkan di dalamnya dan hari yang saya diangkat sebagai Rasul atau hari yang pada saya diturunkan al-Quran." (Riwayat Muslim)

1253. Dari Abu Hurairah r.a. dari Rasulullah s.a.w. katanya: "Ditunjukkanlah amalan-amalan itu - oleh para malaikat kepada Allah Ta'ala - pada hari Senin dan Kemis, maka saya senang jikalau amalanku itu ditunjukkan, sedang saya dalam keadaan berpuasa." Diriwayatkan oleh Imam Termidzi dan ia mengatakan bahwa ini adalah Hadits hasan, Hadits ini diriwayatkan pula oleh Imam Muslim, tanpa menyebutkan berpuasa

1254. Dari Aisyah radhiallahu 'anha, katanya: "Rasulullah s.a.w. berusaha keras untuk berpuasa pada hari Senin dan Kemis - karena besarnya keutamaan yang terdapat di dalamnya." Diriwayatkan oleh Imam Termidzi dan ia mengatakan bahwa ini adalah Hadits hasan.

DAFTAR ISI : 1 - 10 - 20 - 30 - 40 - 50 - 60 - 70 - 80 - 90 - 100 - 110 - 120 - 130 - 140 - 150 - 160 - 170 - 180 - 190 - 200 - 210 - 220 - 230 - 240- 250- 260- 270- 280- 290- 300- 310- 320- 330- 340- 350- 360- 370-